Pages

Monday, August 30, 2010

Sedetik

Saya telat (lagi)
untuk ke 4 kalinya di semester ini
yang saya heranin, dari telat yang pertama ke sesudahnya, kenapa saya ngga pernah ngambil pelajaran.

waktu telat yang pertama, saya cuma ngguyu-ngguyu ae karena yang ngga bisa masuk gerbang 15 krena di gembok dari dalam itu ada bejibun, kaya ngantri tol.
yang kedua biasa ae bersyukur karena hari itu ngga ada PR ato ulangan

tapi pagi ini.. karena sumpek masuk-masukin buku, uang masjid, hape, quran rukuh headset, kertas2 ke dalam tas. dan harus naik-turun tangga karena ngambil barang yang kelupaan di kamar.. belum lagi lampu merah dan orang nyebrang yang terjadi secara berurutan menambah lama waktu saya di jalan.

telat ini seperti hukuman langsung. karena saya telat solat subuh.
saya juga ngga tau nasib ulangan basa inggris dan akuntansi..
dan baru kali ini saya pulang ke rumah dalam keadaan nangis gara-gara telat, nyesel...

kemarin (30/8) saya juga nyaris telat. benar-benar nyaris.
motor saya berhasil menembus gerbang khas Alcatraz libels sedetik sebelum pak Herman mau menutup gerbang.

saya beruntung sekali. andaikan sedetik tadi itu saya lama-lamain di jalan, pasti kemaren saya juga telat.
ternyata, satu detik itu sangat berharga..

mulai hari ini dan seterusnya, saya akan berangkat sejam sebelum bel bunyi!
saya ngga mau jadi orang yang rugi..

"Demi masa.. sesungguhnya manusia dalam kerugian..
kecuali, orang-orang yg beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran"
( AL-'ASR,1-3)

3 comments:

Atina Ilma said...
This comment has been removed by the author.
Atina Ilma said...

a second, right ? i never thinking about it . never . and i thought its time to brood over about this 'a second' :3 tengcuu nezha for remind me :D

nezha fathiroh said...

oke. cama camaa :D
brood over iku opo ? --a

 
Copyright © Nezha Fathirah's Blog