ya,
aku hanya khawatir, apabila pada akhirnya kau muak dan jenuh dengan segala upayaku menjagamu. sampai akhirnya kau memintaku pergi.
inilah patah hati itu. suakit. suakit. clekit clekit.
rasanya lebih menyakiti tenggorokan, sesak dan merasa berat di kepala.
aku tengah menebalkan kulit muka, menulikan telinga, pura-pura baik-baik saja.
aku ingin selalu disisimu. tak peduli oang-orang disekililingmu akan jengah dengan kehadiranku, aku tak peduli. bagiku itu oke-oke saja. selama kau menerimaku.
aku semakin kehilangan identitas lamamu. ketika kau berada di zona itu, aku total tak mengenalmu. sampai beberapa detik selanjutnya kau menyapaku. ah, itu baru seseorang yang kukenal!
aku akan bertahan, tak peduli dengan tatapan benci dan bosan darinya.
dia tak mengenalmu, dia sok tahu tentangmu, dia tak benar-benar menyayangimu.
tapi yang selalu kutakutkan adalah, ketika kau sendiri yang memintaku berhenti bersamamu, seraya bilang : kau sebenarnya yang tak mengenalku! kau yang sok tau tentangku!
...
di pangkuan malam, Surabaya, 19 Desember2010
Ya Allah, mudahkanlah..
aku mencintainya karenaMu..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
neza keren :) gak ngerti kudu ngomong apa. haha dia bnyak berubah emang. kalo aku jd kamu mungkin aku wes nyerah, trus pura2 nggak kenal dia, nggak nyapa dia, ambil seribu langkah menghindar, dan... say aufwiedersehen!
nezaa kereen gak isok komentar apa-apa slaen mewek baca ini aduh nez usahamu ada tapi dia gak sadar, kayaknya aku bakal jadi yang diomong bocil kalo aku ketemu dia tiap hari. semangat ez, niat aik dibales apik :') <-- emote senengane bocil
inilah fase hilangnya...
jgn pernah menyerah, karena bkn kau yang membutuhkan ia tapi iak kan pasti membutuhkanmu terutama saat ini...
ia hanya masih terhalang saja..
lihatlah sinyal-sinyal minta bantuan olehnya...
tolong ia...
meski kau telah diperlakukan sepeti itu dan pasti kau diperlakukan seperti itu, tetap terjaga bahwa kau sedang menyelamatkan cintamu karnaNYA.
“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”
Kalau iman dan syetan terus bertempur. Pada akhirnya salah satunya harus mengalah.
dakwah itu cinta
karena itu....
kau tak sendiri !
cinta tak harus memiliki :)
Post a Comment