Pages

Saturday, November 12, 2011

Deskmate #3

1 comments
Udah sekitar 4 bulan lebih aku duduk bareng Zia. Nama aslinya Azisyiah Izzatisselim. Wajahnya beda, muwancung, khas Timur Tengah. Yang akan menolak dengan keras kalau kamu bilang dia keturunan Arab. “Kakekku Pakistan!”
Oh. Oke, Zi.
Pertama kali ketemu ya pas kelas X. Gumbul sama anak-anak cewek X-8 yang cuma 11 orang. Tau dari Sari. Kelasku dan kelas Zia-Sari juga selalu sebelahan pas enrichment.
kata Sari, Zia termasuk jajaran highfive X-8. Sebatas itu saja pengetahuanku ttg Zia.


Masuk penjurusan di kelas XI, ketemulah dengan Zia. Aku sempat mampir ke kelas baruku. Beberapa aku kenal, beberapa nggak. Kulihat Zia lagi bercerita seru dengan si Rayca anak ex X8 juga. Karena hari pertama sampai ketiga di kelas XI aku nggak masuk kelas secara formal dikarenakan MOS, aku nggak sempat berinteraksi dengan teman-teman baru itu.


Anaknya tidak sependiam yang kubayangkan. Gak diam sama sekali malah. Suaranya keras, sedikit cempreng, teriaknya kenceng. Ah, tapi dia Diamnya pas pelajaran tok.


“Aku golongan darah B.”


Trus opoo –“


Sering guemes ama Zia. Dia memang selalu cemerlang di hampir semua mata pelajaran, tapi dia sepertinya nggak deket sama guru-guru seperti intimnya kedekatan Clarina si bos geng dengan Bu Utami.


Aku selalu menyarankannya untuk lebih ‘genit’ ke guru-guru, tapi dia selalu menolak.


“aku golongan darah B”. golongan darah B katanya nggak suka cari perhatian.


Bareng Zia, aku melewati kerasnya kehidupan kelas 12. Zia selalu punya cerita setiap hari, tentang apa saja. Tentang adek kelas imutnya, guru ekonomi primagamanya, tentang kucing-kucingnya, tentang artis korea, pengandaian ini-itu. Aku lebih sering jadi listener disini.


Zia paling bisa menceritakan sesuatu yang lucu dengan sangat nyata. Hingga aku sama temen yang lain bisa ikut ketawa sampai sakit perut karena pinternya Zia bercerita. Penuh semangat dan full ekspresi.


Zia juga merupakan salah satu dari sekian Korean-fan girl yang ada di dunia. Hm, dia gila Korea. Mendem. Dia paling suka U-Kiss. Kalo nggak salah sih, karena sepengamatanku Zia ini nggak suka identik sama satu boyband aja. Dia suka semua. Sebutin satu nama artis Korea secara random, dia pasti langsung nyaut. Apalagi yang cowok-cowok.

Di hapenya, banyak foto cowok-cowok mulus tanpa jerawat dan unyu khas Korea. Kerjaannya tiap malem kalo nggak ada PR atau ulangan adalah donlot drama, variety show, video-video boyband-girlband sampe solois2 Korea. Laptopnya? Nggak. Nggak penuh dengan itu semua, karena hasil donlotan film, drama, variety show sudah ditransformasikan dalam bentuk keping-keping dvd yang menumpuk-numpuk. Waktu main ke rumahnya dan melihat itu semua, Sekali lagi aku dibuat nganga. Aku baru pertama melihat orang yang se-nggetu itu dalam hal ini.



Aku juga nggak ngerti gimana dia bisa begitu daebak (hebat.red) dalam ngatur waktu antara donlot dan belajar. Dengan bisa sangat keren di ulangan-ulangan.


Aku berkenalan dengan salah satu stress-healer ku, Running Man juga dari Zia. (Coba search) Intinya, aku nggak cupu masalah Korea-Koreaan juga thanks to Zia. –‘

Hehe. Tenang saja, insyaAllah aku terlindung dari keras dan menggodanya Korean-wave. Dulu sempat sih terseret (seret jaree) beberapa saat. Tapi insyaAllah sudah disadarkan banyak pihak. Terima kasih semuanya :’)


Bukan apa-apa, Cuma.. aku bisa ngukur sampai dimana kemampuanku untuk bertahan. Tsaahh.

Zia, punya caranya sendiri yang nggak bisa kutiru. Aku pernah dengan sangat nekat nggak belajar pas besok mau evaluasi materi dan nonton Dream High. Zia paginya dengan anteng di meja lagi ngerjain soal.

”Aku belum belajar” kata Zia.

Aku jawab, “Sama.”

Eng ing eng.. Hasil kami.. beda. She did better than me.

Jadi yah... aku sudah menyimpulkan, aku nggak bisa survive di jalan ini. Survive atau aku akan semakin nggak mengenali diriku.


Jeongmal Kamsahamnida to Ziaaaa, aku jadi semakin kaya metode bagaimana cara menghadapi macam-macam orang. Salah satunya yang sepertimu.

Dia juga pingin masuk UI lhoo : >

 
Copyright © Nezha Fathirah's Blog