Pages

Showing posts with label friends. Show all posts
Showing posts with label friends. Show all posts

Wednesday, December 28, 2011

Teman sebangku #2

0 comments
Tenang ae, kamu smso aku, telepono aku masio jam 12 malem tak ladeni wes.
Aku gak kemana-mana. Sedih, bahagia, ceritao semuanya. Aku kan gak punya pacar, jadi waktuku banyaaak... hehehe”

Kalimat itu melegakan sekali. Meskipun aku mencernanya dengan malu-malu.
Aku nggak nyangka sama sekali kalau dia bersedia. Bahkan menawarkan diri. Meskipun, rasanya setiap orang di dekatku bisa melakukan hal spontan itu. Semua bisa. Tanpa syarat.
Mungkin aku juga pernah mengetahui kalimat motivasi yang lebih 'nendang' daripada beberapa line kalimat si temen sebangku kelas XI ini.
Tapi saat itu, di titik yang paling menyedihkan dan dalam situasi diri mengkhawatirkan, Allah memilih Tissa untuk mengingatkan aku. Dan berhasil.

“Kamu berhak masuk situ. Aku yakin kamu bisa. Kita nanti se asrama bareng!”

“Aku mau mbuktiin ke mereka yang mikir ‘halah, tissa iku isok opo se? Gak mungkin masuk ui! Aku mau mbungkam mulut mereka”

“Kalau kita liat masa lalu terus, kita bakal terus-terusaan sedih. Banyak hal-hal nggak bagus disana. Ya kan? Sekarang kita ada, ya buat masa depan. Sekarang, kita lakukan yg terbaik di waktu tersisa ini. Oke! ”



-Orestya Taranindita, 17 th
Surabaya, 14 Oktober 2011.
Galau di suatu jumat .

Saturday, November 12, 2011

Deskmate #3

1 comments
Udah sekitar 4 bulan lebih aku duduk bareng Zia. Nama aslinya Azisyiah Izzatisselim. Wajahnya beda, muwancung, khas Timur Tengah. Yang akan menolak dengan keras kalau kamu bilang dia keturunan Arab. “Kakekku Pakistan!”
Oh. Oke, Zi.
Pertama kali ketemu ya pas kelas X. Gumbul sama anak-anak cewek X-8 yang cuma 11 orang. Tau dari Sari. Kelasku dan kelas Zia-Sari juga selalu sebelahan pas enrichment.
kata Sari, Zia termasuk jajaran highfive X-8. Sebatas itu saja pengetahuanku ttg Zia.


Masuk penjurusan di kelas XI, ketemulah dengan Zia. Aku sempat mampir ke kelas baruku. Beberapa aku kenal, beberapa nggak. Kulihat Zia lagi bercerita seru dengan si Rayca anak ex X8 juga. Karena hari pertama sampai ketiga di kelas XI aku nggak masuk kelas secara formal dikarenakan MOS, aku nggak sempat berinteraksi dengan teman-teman baru itu.


Anaknya tidak sependiam yang kubayangkan. Gak diam sama sekali malah. Suaranya keras, sedikit cempreng, teriaknya kenceng. Ah, tapi dia Diamnya pas pelajaran tok.


“Aku golongan darah B.”


Trus opoo –“


Sering guemes ama Zia. Dia memang selalu cemerlang di hampir semua mata pelajaran, tapi dia sepertinya nggak deket sama guru-guru seperti intimnya kedekatan Clarina si bos geng dengan Bu Utami.


Aku selalu menyarankannya untuk lebih ‘genit’ ke guru-guru, tapi dia selalu menolak.


“aku golongan darah B”. golongan darah B katanya nggak suka cari perhatian.


Bareng Zia, aku melewati kerasnya kehidupan kelas 12. Zia selalu punya cerita setiap hari, tentang apa saja. Tentang adek kelas imutnya, guru ekonomi primagamanya, tentang kucing-kucingnya, tentang artis korea, pengandaian ini-itu. Aku lebih sering jadi listener disini.


Zia paling bisa menceritakan sesuatu yang lucu dengan sangat nyata. Hingga aku sama temen yang lain bisa ikut ketawa sampai sakit perut karena pinternya Zia bercerita. Penuh semangat dan full ekspresi.


Zia juga merupakan salah satu dari sekian Korean-fan girl yang ada di dunia. Hm, dia gila Korea. Mendem. Dia paling suka U-Kiss. Kalo nggak salah sih, karena sepengamatanku Zia ini nggak suka identik sama satu boyband aja. Dia suka semua. Sebutin satu nama artis Korea secara random, dia pasti langsung nyaut. Apalagi yang cowok-cowok.

Di hapenya, banyak foto cowok-cowok mulus tanpa jerawat dan unyu khas Korea. Kerjaannya tiap malem kalo nggak ada PR atau ulangan adalah donlot drama, variety show, video-video boyband-girlband sampe solois2 Korea. Laptopnya? Nggak. Nggak penuh dengan itu semua, karena hasil donlotan film, drama, variety show sudah ditransformasikan dalam bentuk keping-keping dvd yang menumpuk-numpuk. Waktu main ke rumahnya dan melihat itu semua, Sekali lagi aku dibuat nganga. Aku baru pertama melihat orang yang se-nggetu itu dalam hal ini.



Aku juga nggak ngerti gimana dia bisa begitu daebak (hebat.red) dalam ngatur waktu antara donlot dan belajar. Dengan bisa sangat keren di ulangan-ulangan.


Aku berkenalan dengan salah satu stress-healer ku, Running Man juga dari Zia. (Coba search) Intinya, aku nggak cupu masalah Korea-Koreaan juga thanks to Zia. –‘

Hehe. Tenang saja, insyaAllah aku terlindung dari keras dan menggodanya Korean-wave. Dulu sempat sih terseret (seret jaree) beberapa saat. Tapi insyaAllah sudah disadarkan banyak pihak. Terima kasih semuanya :’)


Bukan apa-apa, Cuma.. aku bisa ngukur sampai dimana kemampuanku untuk bertahan. Tsaahh.

Zia, punya caranya sendiri yang nggak bisa kutiru. Aku pernah dengan sangat nekat nggak belajar pas besok mau evaluasi materi dan nonton Dream High. Zia paginya dengan anteng di meja lagi ngerjain soal.

”Aku belum belajar” kata Zia.

Aku jawab, “Sama.”

Eng ing eng.. Hasil kami.. beda. She did better than me.

Jadi yah... aku sudah menyimpulkan, aku nggak bisa survive di jalan ini. Survive atau aku akan semakin nggak mengenali diriku.


Jeongmal Kamsahamnida to Ziaaaa, aku jadi semakin kaya metode bagaimana cara menghadapi macam-macam orang. Salah satunya yang sepertimu.

Dia juga pingin masuk UI lhoo : >

Friday, May 27, 2011

This is, Gift.

4 comments
Hari itu (27/05) saya nyampe rumah tepat jam 18.30.
pas udah sampai depan rumah, terlihat ibu sedang berbincang-bincang dengan raut bingung. Beliau menunjukkan sebuah paket kepada Pak Satpam yang bersepeda.
"eh, Ada tulisannya. Nggak jadi pak. makasih."

ternyata ibu mendapati paket kotak berbungkus kertas koran itu di depan rumah.

dan ada tulisannya;



TO : NEZHA



"Tak kirain bom buku, dulu kan pernah rame kayak gitu... makanya Ibu nanya satpam." kata Ibu.

Pertama serem juga. Eh, tapi mikir. Ini kado dari mbak Moniq tetangga sebelah mungkin. Mungkin. The Basofi Family emang baik banget dari jaman dulu, selalu ngasih hadiah pas ulang tahun.
Tapi, kenapa Nezha? harusnya Anisa.

Yasudah, dibawa masuk aja.
Wah penasaran..


Kotak itu persis kayak digambar (dalam foto itu, kotaknya saya rapihin lagi buat kepentingan dokumentasi)
Btw, si Mbak Moniq iseng abis ya, bela-belain cari koran yang headline Osama bin Laden meninggal buat mbungkus kotak itu. berlapis-lapis lagi. Mungkin mau mengesankan teror dan tekanan.
Sempet mikir aneh-aneh juga, alhasil saya membukanya pelan-pelan.
Pelan-pelan...

Dan, saya semakin penasaran campur heran setelah menemukan kotak pink di dalamnya.
Eh, apa itu?
Surat? Surat resmi kayaknya. ada Kop-suratnya! tapi... kok NII??






Hm. saya kenal tulisan ini!!














Akhirnya ngeh pas lihat perangko gambaran tangan yang saya kenal; NII (Novi-Ilma-Indah)
barulah tawa saya pecah saat itu juga, ketawa campur heran! bisa-bisanya.... mereka! itu tulisan+gambarannya Atina Ilma a.k.a Bocil!

Sebentar, Indah. siapa Indah? temen saya gak ada yg namanya Indah.



Eallaahhhh Indah maksud mereka adalah Indah, beautiful, Wonderful.
-______________________-
jadi kalo dibaca : Novi- Ilma- Wonderful.
.....
iya saya tau,
MUEKSO.

lagi-lagi saya dibuat kesedek-sedek sama surat peringatan yang tertempel di kotak itu :



BOM BUKU
DARI NOVI & BOCIL !!

JAGAN LAPORKAN PAKET INI PADA PAK RT/ ISTRINYA, POLISI / ISTRINYA, TIM GEGANA/ ISTRI-ISTRINYA, DENSUS 88/ ISTRI2NYA !!!

TERORIS CINTA DAMAI, KEBERSIHAN, PENGHIJAUAN, LINGKUNGAN DAN MATEMATIKA MENGHIMBAU ANDA UNTUK MENERIMA PAKET INI DG
PASRAH DAN BIJAKSANA!

Huahahaha, serius. lucu banget!
Isi kotaknya? rahasiiaa..
Saya jadi ngeh kenapa waktu itu Novi ngirimin SMS fengshui nomor sepatu sampe 3 kali.
Onok onok ae :)

_____

Jadi inget juga sama rencana ngerjain yang diskenariokan oleh temen-temen Kuncup (Kumpulan Anak Cupu) ----bentukan dek Gilang---- di SKI yang gagal gara-gara pertanyaan lantang nan polos Sari ke temen-temen lain di depan masjid.

"Sssst... Ayo ngerjain! Mana Nezha?"

tetot, Nezhanya tepat di arah jam 3-mu, Sar.

_______

Ada lagi hadiah. Dari Sari dan Maya. Sandal boneka anjing.
Pas tak protes, "kenapa Anjing?"
Sari bilang, "Biar kamu inget terus sama aku."
....
it's EWNYEWH.
....
lalu dia nambahin, "Selain emang mirip sama kamu sih." *ketokkepalaSari*

Banyak sekali hal-hal yang tidak saya bayangkan, ternyata terjadi pada saya.
Dari mereka.

Mungkin ini jawaban dari keragu-raguan nggak penting saya akhir-akhir ini.
secara detilnya, saya nggak mau cerita.
Malu, anak-anak sekali soalnya :)

saya hanya merasa.... blessed.
saya diputari oleh orang-orang yang luar biasa. bermacam-macam, mereka selalu punya tempat di sudut-sudut hati. mengisi hati dengan cara yang berbeda.

Meskipun ada jarak, mereka ternyata selalu ada disana, nggak kemana-mana. kadang memeberi kejutan, tiba-tiba hadir, menyentak sekaligus menghapus pikiran-pikiran aneh di kepala.

dan saya dikagetkan lagi, buat apa mereka melakukan itu?
saya sudah diingatkan. Oleh mereka.

Terima Kasih :)

Tuesday, April 12, 2011

Tsb.

1 comments

Saya punya tsb. Tsb saya gaul sekali. Dia update tentang info-info konser, album, marchandise band indie maupun artis bule. Field saya sama dia benar jauh berbeda. Saya selalu mendengarkan cerita2 dia tentang itu semua, dan mengomentari barang satu-dua kalimat plus memasang muka mudeng berbekal wawasan sedikit. Dia anaknya global sekali. Seisi sekolah tau dia.

ada beberapa hal yang dalam dirinya yang masih membuat saya penasaran. dia sering secara tiba-tiba mengeluarkan statemen enteng yang bikin saya berpikir lama.

contoh:

waktu itu kami sedang asik ngomongin sekolah-sekolah swasta di Surabaya, dan anak-anak hasil "didikan" sekolah tersebut. sampai saya bertanya,

N: Terus nanti kamu mau nyekolahin anakmu dimana? Al-Hikm** juga?

Tsb : Nggak ngerti, aku gak kepikiran ngelanjutin hidup di Indonesia.

N: *kaget, diam sejenak* masak nggak pingin bagi-bagi ilmu di negera sendiri?

Tsb: Ngh, bukan gitu.. tapi ya liaten ta sekarang ini. orang-orang korupsi, DPR koyok ngunu, belum sing birokrasi mbulet-mbulet. bobrok caak.

N : Wah, nasionalisme mu perlu dipertanyakan, Tsb. *pancing saya

Tsb : *mengerutkan alis* Hm.. *lalu asik dengan BB-nya*

dan dilihat dari gelagatnya yang mengerang ngantuk dan mimik wajah malas, ia tumplekkan mukanya di meja. ini bukan waktu yang tepat untuk meneruskan perbincangan ini.

yah, mungkin lain waktu akan ada momen yang dia sedang bermood bagus untuk diskusi masalah-masalah yang intelek --*pinjem istilah Tsb* macam ini.


 
Copyright © Nezha Fathirah's Blog