Pages

Friday, January 06, 2012

Intermezzo

1 comments
Alhamdulillahirabbil'alamin...
akhirnya bisa log in di blogger ini dengan langsung. iya, beberapa waktu ini kalo mau masuk ke dashboard, harus ganti password dengan ngecek dulu ke email. Argh, ribet. tapi kali ini bisa lho... *lumayanterharu

Hap.
Jadi hari ini adalah H-3 masuk sekolah. Liburan kali ini? hm, rahasia. InsyaAllah nggak separah liburan biasanya, liburan kali ini lumayan berguna. kekeke

itu hanya intermezzo. Jadi mari kita mulai menulisnya.

Wednesday, December 28, 2011

Teman sebangku #2

0 comments
Tenang ae, kamu smso aku, telepono aku masio jam 12 malem tak ladeni wes.
Aku gak kemana-mana. Sedih, bahagia, ceritao semuanya. Aku kan gak punya pacar, jadi waktuku banyaaak... hehehe”

Kalimat itu melegakan sekali. Meskipun aku mencernanya dengan malu-malu.
Aku nggak nyangka sama sekali kalau dia bersedia. Bahkan menawarkan diri. Meskipun, rasanya setiap orang di dekatku bisa melakukan hal spontan itu. Semua bisa. Tanpa syarat.
Mungkin aku juga pernah mengetahui kalimat motivasi yang lebih 'nendang' daripada beberapa line kalimat si temen sebangku kelas XI ini.
Tapi saat itu, di titik yang paling menyedihkan dan dalam situasi diri mengkhawatirkan, Allah memilih Tissa untuk mengingatkan aku. Dan berhasil.

“Kamu berhak masuk situ. Aku yakin kamu bisa. Kita nanti se asrama bareng!”

“Aku mau mbuktiin ke mereka yang mikir ‘halah, tissa iku isok opo se? Gak mungkin masuk ui! Aku mau mbungkam mulut mereka”

“Kalau kita liat masa lalu terus, kita bakal terus-terusaan sedih. Banyak hal-hal nggak bagus disana. Ya kan? Sekarang kita ada, ya buat masa depan. Sekarang, kita lakukan yg terbaik di waktu tersisa ini. Oke! ”



-Orestya Taranindita, 17 th
Surabaya, 14 Oktober 2011.
Galau di suatu jumat .

Saturday, December 24, 2011

Rubah dan Pangeran Kecil

0 comments
Oh,
sepertinya aku mengenal rubah itu.
Rubah yang sendirian, berlindung dari hewan-hewan lain yang mungkin akan menganggunya, pikirnya ia akan lebih aman di rumah yang ia buat sendiri.

Rubah itu ingin dijinakkan pangeran kecil.
ia ingin menjadi rubah yang berbeda dari sekianpuluhribu rubah yang ada di dunia.
Rubah yang Dijinakkan Pangeran.
Ah, membayangkannya saja hati si Rubah sudah lompat-lompat tak karuan, bahagia sekali.

Setelah sekian lama, Rubah berpikir mungkin Pangeran sedang mengumpulkan alang-alang untuk dihadiahkan padanya, Rubah sabar menunggu.
.
Tapi tak juga datang.

Ah, haruskah aku memberi tahu Rubah?
Maaf Rubah, mungkin pangeran kecil sedang sibuk mempercantik dan menjaga mawarnya.
Atau... jangan-jangan, Pangeran kecil itu sebenarnya tidak ada. Dia adalah fatamorgana.
Nggak ada. Hanya dongeng rekaan para ibu rubah di gurun untuk anak-anaknya.

Lelah menunggu dijinakkan, Rubah itu coba-coba untuk menjinakkan hal-hal disekitarnya.
sambil terus menunggu Sang Pangeran, pikirnya.
Pohon besar, rumput-rumput, serumpun bunga, sampai angin yang menggelitik telinganya, Rubah coba jinakkan.. ia bertanggung jawab terhadap mereka.

Berharap mereka juga akan menjinakkannya.

Tapi, sepertinya aku harus mengingatkan Rubah lagi. Bahwa... menunggu dijinakkan itu melelahkan. Aku harus menasihatinya untuk mencoba ikhlas, tanpa menuntut jinak-balik.

Kuharap Rubah mengerti.



(After reading 'The Little Prince' Nov 2nd, 2011)

Saturday, November 12, 2011

Deskmate #3

1 comments
Udah sekitar 4 bulan lebih aku duduk bareng Zia. Nama aslinya Azisyiah Izzatisselim. Wajahnya beda, muwancung, khas Timur Tengah. Yang akan menolak dengan keras kalau kamu bilang dia keturunan Arab. “Kakekku Pakistan!”
Oh. Oke, Zi.
Pertama kali ketemu ya pas kelas X. Gumbul sama anak-anak cewek X-8 yang cuma 11 orang. Tau dari Sari. Kelasku dan kelas Zia-Sari juga selalu sebelahan pas enrichment.
kata Sari, Zia termasuk jajaran highfive X-8. Sebatas itu saja pengetahuanku ttg Zia.


Masuk penjurusan di kelas XI, ketemulah dengan Zia. Aku sempat mampir ke kelas baruku. Beberapa aku kenal, beberapa nggak. Kulihat Zia lagi bercerita seru dengan si Rayca anak ex X8 juga. Karena hari pertama sampai ketiga di kelas XI aku nggak masuk kelas secara formal dikarenakan MOS, aku nggak sempat berinteraksi dengan teman-teman baru itu.


Anaknya tidak sependiam yang kubayangkan. Gak diam sama sekali malah. Suaranya keras, sedikit cempreng, teriaknya kenceng. Ah, tapi dia Diamnya pas pelajaran tok.


“Aku golongan darah B.”


Trus opoo –“


Sering guemes ama Zia. Dia memang selalu cemerlang di hampir semua mata pelajaran, tapi dia sepertinya nggak deket sama guru-guru seperti intimnya kedekatan Clarina si bos geng dengan Bu Utami.


Aku selalu menyarankannya untuk lebih ‘genit’ ke guru-guru, tapi dia selalu menolak.


“aku golongan darah B”. golongan darah B katanya nggak suka cari perhatian.


Bareng Zia, aku melewati kerasnya kehidupan kelas 12. Zia selalu punya cerita setiap hari, tentang apa saja. Tentang adek kelas imutnya, guru ekonomi primagamanya, tentang kucing-kucingnya, tentang artis korea, pengandaian ini-itu. Aku lebih sering jadi listener disini.


Zia paling bisa menceritakan sesuatu yang lucu dengan sangat nyata. Hingga aku sama temen yang lain bisa ikut ketawa sampai sakit perut karena pinternya Zia bercerita. Penuh semangat dan full ekspresi.


Zia juga merupakan salah satu dari sekian Korean-fan girl yang ada di dunia. Hm, dia gila Korea. Mendem. Dia paling suka U-Kiss. Kalo nggak salah sih, karena sepengamatanku Zia ini nggak suka identik sama satu boyband aja. Dia suka semua. Sebutin satu nama artis Korea secara random, dia pasti langsung nyaut. Apalagi yang cowok-cowok.

Di hapenya, banyak foto cowok-cowok mulus tanpa jerawat dan unyu khas Korea. Kerjaannya tiap malem kalo nggak ada PR atau ulangan adalah donlot drama, variety show, video-video boyband-girlband sampe solois2 Korea. Laptopnya? Nggak. Nggak penuh dengan itu semua, karena hasil donlotan film, drama, variety show sudah ditransformasikan dalam bentuk keping-keping dvd yang menumpuk-numpuk. Waktu main ke rumahnya dan melihat itu semua, Sekali lagi aku dibuat nganga. Aku baru pertama melihat orang yang se-nggetu itu dalam hal ini.



Aku juga nggak ngerti gimana dia bisa begitu daebak (hebat.red) dalam ngatur waktu antara donlot dan belajar. Dengan bisa sangat keren di ulangan-ulangan.


Aku berkenalan dengan salah satu stress-healer ku, Running Man juga dari Zia. (Coba search) Intinya, aku nggak cupu masalah Korea-Koreaan juga thanks to Zia. –‘

Hehe. Tenang saja, insyaAllah aku terlindung dari keras dan menggodanya Korean-wave. Dulu sempat sih terseret (seret jaree) beberapa saat. Tapi insyaAllah sudah disadarkan banyak pihak. Terima kasih semuanya :’)


Bukan apa-apa, Cuma.. aku bisa ngukur sampai dimana kemampuanku untuk bertahan. Tsaahh.

Zia, punya caranya sendiri yang nggak bisa kutiru. Aku pernah dengan sangat nekat nggak belajar pas besok mau evaluasi materi dan nonton Dream High. Zia paginya dengan anteng di meja lagi ngerjain soal.

”Aku belum belajar” kata Zia.

Aku jawab, “Sama.”

Eng ing eng.. Hasil kami.. beda. She did better than me.

Jadi yah... aku sudah menyimpulkan, aku nggak bisa survive di jalan ini. Survive atau aku akan semakin nggak mengenali diriku.


Jeongmal Kamsahamnida to Ziaaaa, aku jadi semakin kaya metode bagaimana cara menghadapi macam-macam orang. Salah satunya yang sepertimu.

Dia juga pingin masuk UI lhoo : >

Saturday, October 29, 2011

Start.

2 comments

Sekarang sedang mengerahkan segala usaha untuk mencetak hasil terbaik di semester terakhir ini.

Ya, aku sedang bersiap untuk dua snmptn; undangan dan tulis. Kalau yang undangan... hm.. Meskipun rapot semester 4 kemarin bisa dibilang nggak istimewa, tapi tetep berusaha memperbaiki.


Jaket kuning masih sangat mempesonaku sampai saat ini.


Dan dari sini, ibarat perjalanan.

Dengan berpuluh puluh ribu 12th-grader seluruh Indonesia yang bertindak sebagai peserta lomba lari. Dengan track yang berbeda-beda dan finish yang berbeda juga. Sistemnya kuota. Memperbutkan sekitar 13 ribu piala saja.

Dari start ini, aku sudah melihat jelas finishnya. Hm.. perjalanannya lumayan panjang dan berliku. #eahh

Kalo dilihat dari udara, Jalannya rata, pohon rindangnya buanyak, puewe buat istirahat.

Aku sudah mengira-ngira apa yang akan kutemui di track yang kupilih. Karena dengar2 rintangannya bersifat tiba-tiba, halus, dan bikin kaget.

Sudah kusiapkan alat untuk mengatasinya. Terima kasih untuk pemenang-pemenang yang bersedia sharing pengalaman tentang lomba lari ini.

Ya... Tapi bisa dibilang aku ini sudah kalah beberapa lap dari banyak peserta. Mereka-mereka yang sudah start lari dari setahun lalu. Tinggal menyelesaikan setengah perjalanan saja.

Aku menemukan mereka begitu berkharisma saat berlari. Fiuuuhh...

...


Oke. Tidak apa apa nezha. Semesta mendukungmu.

Yeah. Going extra extra extra miles merupakan pilihan yang harus sangat dipertimbangkan.


Bantu-bantu ya, Semesta...

 
Copyright © Nezha Fathirah's Blog